Pendidikan di Negeriku
oleh : Bimo Adriawan
Ujian Nasional |
Persiapan Menuju Ujian
Sekolah-sekolah berupaya mempersiapkan para siswanya untuk siap menghadapi UN. Pemantapan merupakan upaya umum yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka persiapan UN. Siswa datang lebih pagi dari biasanya atau pulang melebihi biasanya. Disamping itu, siswa dan orang tuanya pun beramai-ramai mendaftarkan diri/anaknya ke bimbingan belajar (seterusnya bimbel). Sebuah pengorbanan yang luar biasa untuk meraih kelulusan.
Suasana Bimbel |
Fenomena bimbel sudah umum di perkotaan. Tempat lainnya seperti yang banayak diberitakan membuat hati terkejut dan sangat miris. Seorang siswa di Papua (siswa smp) yang belajar sendiri tanpa bimbel-bimbel-an. Rumah yang sederhana dengan penerangan yang minim menjadi tempat belajarnya dalam menghadapi UN. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut tinggi mengingat pembangunan di tanah kaya Papua tidak secepat pembangunan di Pulai Jawa. Bisa jadi, mayoritas siswa di wilayah Papua mengalami hal yang sama.
Begitu pula dengan sekolahnya, sangat sederhana dengan kerusakan disana-sini. Hal ini membuat kualitas pendidikan umumnya di wilayah Timur Indonesia dan khususnya Papua berada di posisi yang rendah. Keadaan ini juga mungkin saja terjadi di wilayah Barat dan Tengah Indonesia, di daerah yang terlupakan dan terpinggirkan.
Ketimpangan Pendidikan
Kisah di Timur Indonesia |
Orang tuanya sudah tentu menghabiskan uangnya untuk anaknya itu, mereka seperti pemilik kuda yang menginvestasikan uangnya untuk memenuhi kebutuhan kuda-kudanya dalam memenangi lomba. Pertanyaannya siapa yang menyelenggarakan pertandingan lomba kuda tersebut? yang artinya mereka mendapatkan keuntungan yang luar biasa dari pemilik kuda. hhmm... menarik...
Lalu bagaimana dengan di pedesaan?, ya, dipedesaan para siswa jarang atau bahkan tidak ada yang mengikuti bimbel, mereka hanya mengikuti apa yang diberikan oleh pihak sekolah. Saran dan prasarana pendidikannya pun masih jauh tertinggal dibandingkan dengan di kota. Namun, keadaan itu tidak membuat minat dan semangat para siswa menjadi turun, bahkan bagi sebagian dari mereka itu menjadi sebuah motivasi yang tak pernah padam.
Mereka adalah kelompok yang terpinggirkan dan terlupakan (atau dipinggirkan dan dilupakan). Pertanyaannya siapa yang membuat mereka terpinggirkan dan siapa yang melupakan mereka? hhmm... sangat menarik.
Akibat...
"Open Book" |
Orang tua siswa akan menilai kinerja sekolah dari hal tersebut dan kemudian memilih sekolah mana yang layak dimasuki anaknya. Jika sekolah tersebut tingkat kelulusannya rendah maka otomastis jumlah pendaftar akan sedikit sebaliknya jika tingkat kelulusannya tinggi maka jumlah pendaftarnya akan membludak. Ya, orang tua siswa adalah investor pendidikan, jika jumlah pendaftar sedikit maka sedikit pula pemasukan (dalam hal materi) ke pihak sekolah, begitu pula sebaliknya.
Untuk itu sekolah mengupayakan berbagai hal demi menjaga kestabilan atau meningkatkan tingkat kelulusan sekolah. Caranya ada yang "halal" ada pula yang "haram". Cara halal, sekolah melakukan pemantapan dengan menambah waktu belajar siswa. Cara haram? ya, ada juga cara haram, tidak jarang pihak sekolah diberitakan memberikan kunci jawaban kepada siswanya yang tengah ujian melalui sms atau kertas kecil, sebelumnya oknum guru mengerjakan soal ujian kemudian pagi harinya atau malam harinya memberikan jawabannya kepada para siswanya lewat sms. Jadi, jangan heran apabila ada sekolah non unggulan siswanya lulus semua sedangkan di sekolah unggulan ada siswa yang tidak lulus.
Uang |
Jadi, masih relevankah ujian nasional ditengah kekacauan dan ketimpangan pendidikan?
Dekolonisasi Pendidikan
Pendidikan Dahulu Kala.. |
Fenomena ini sama dengan fenomena pendidikan pada masa kolonial, pendidikan hanya untuk mereka yang berduit atau para priyayi. Jadi upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah atau para ahli pendidikan adalah melakukan DEKOLONISASI PENDIDIKAN. Apa yang dilakukan pihak kolonial Belanda dalam dunia pendidikan di Hindia Belanda adalah haram hukumnya untuk dilakukan atau dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia.
Kita ini sudah merdeka tetapi tampaknya hanya di atas kertas saja, pada faktanya perilaku Kolonial masih dilakukan dan dilestarikan oleh pribumi sendiri. Tindakan kolonial pada pendidikan antara lain, membatasi akses pendidikan berikut pemisahan pendidikan antara asing dan pribumi dengan berbagai kelas untuk pribumi, menggunakan pribumi yang terdidik sebagai pegawai dengan gaji rendah, dan tarif pendidikan mahal sehingga hanya sedikit orang-orang yang berpendidikan.
Pendidikan untuk Semua |
Bangsa ini adalah bangsa yang besar yang sangat mungkin untuk maju, dunia pendidikan kita adalah motor dari kemajuan bangsa, buka mata, buka hati, dan buka pikiran. Belajarlah dari sejarah dan segera lakukan Dekolonisasi Pendidikan atau Bangsa ini akan menjadi anak kecil yang terjajah oleh dirinya sendiri untuk selamanya!
Sumber Gambar:
Ujian Nasional
http://skalanews.com/
Suasana Bimbel
http://www.quin.web.id/
Kisah di Timur Indonesia
http://gadry.student.umm.ac.id/
"Open Book"
http://www.smarkserdangmurni.sch.id/
Uang
http://m.tubasmedia.com/
Pendidikan Dahulu Kala..
http://terselubung.blogspot.com/
Pendidikan Untuk Semua
http://reynaldosiahaan.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment