Monday, June 11, 2012

PERANG ENAM HARI

Perang Enam Hari
5-10 Juni 1967

Pendahuluan

Perang Enam Hari
Perang enam hari adalah konflik bersenjata antara Israel dengan Negara-negara Arab. Negara-negara Arab yang terlibat dalam perang enam hari ini adalah Mesir, Yordania, dan Syria. Perang yang terjadi pada 5-10 Juni 1967 merupakan rangkaian ketiga dari seri perang antara Israel dengan Negara-negara Arab, sebelumnya terjadi pada tahun 1948-1949 dan 1956. Gamal Abdul Nasser merupakan tokoh sentral dari perang enam hari ini, dia adalah Presiden Mesir.



Setahun sebelum perang ini meletus, negara-negara Arab terus menerus menolak mengakui negara Israel ditambah dengan sikap tegas dari Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser yang jelas-jelas tidak menyukai keberadaan Israel. Ia bahkan mewacanakan penghancuran Israel. Mesir dan Yordania mendukung gerilyawan Palestina yang menyerang tentara-tentara dan sipil di wilayah Israel. Mesir dan Yordania juga menyediakan tempat perlindungan bagi gerilyawan Palestina, yaitu di Jalur Gaza (Mesir) dan Tepi Barat (Yordania). Sementara itu wilayah Syria, tepatnya di dataran tinggi Golan perlahan-lahan digerogoti oleh pertanian Yahudi.

Pada April 1967, wilayah dataran tinggi Golan mulai dikuasai oleh pertanian Yahudi. Dalam upaya membersihkan wilayah dataran tinggi Golan, Pemerintah Syria terlibat pada perang udara dengan Israel. Israel berusaha mempertahankan kedudukannya di wilayah dataran tinggi Golan. Ketika Israel menjatuhkan enam pesawat tempur Syria, Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser memobilisasi 100.000 tentara dan 1.000 tank ke wilayah Sinai, wilayah perbatasan selatan Israel.

Gamal Abdul Nasser
Pada 17 Mei, Nasser membubarkan pasukan PBB di wilayah tersebut. Nasser kemudian mengumumkan penutupan Selat Tiran yang merupakan penghubung Israel dengan Laut Merah dan sumber utama minyak pada 22 Mei. Pada Mei juga disepakati pakta pertahanan antara Mesir dan Yordania. Perang pun tidak dapat terhindari lagi.

Jalannya Perang

Bersatunya ketiga Negara, Mesir, Yordania, dan Syria, dalam upaya menyerang Israel membuat negara Yahudi itu panik. Kepanikan itu melahirkan gagasan untuk melakukan penyerangan lebih awal. Pada 5 Juni, pagi hari tepatnnya pukul 8:45, pasukan udara Israel menyerang kekuatan terbesar Mesir.

Pemilihan waktu penyerangan pada pukul 8:45 disertai berbagai pertimbangan, yaitu pada waktu tersebut semua pesawat-pesawat tempur Mesir berada di pangkalan udara dan para pimpinan militer Mesir terjebak kemacetan dari rumah menuju ke markas-markas militer. Pesawat-pesawat Israel berhasil menghindari deteksi radar Mesir dan mendekati wilayah militer Mesir dari tempat yang tidak diantisipasi, akibatnya serangan mendadak Israel ini bejalan dengan mulus.

Dalam waktu satu jam, Israel telah menghancurkan 309 pesawat tempur dari total 340 pesawat tempur milik Mesir. Sementara itu, pasukan darat Israel bergerak ke semenanjung Sinai dan Jalur Gaza, dimana mereka menghadapi pasukan Mesir. Banyak korban berjatuhan dari pihak Mesir sedangkan korban di pihak Israel sedikit.

Yordania yang berbatasan dengan wilayah timur Israel sebelumnya telah diminta oleh Israel untuk tidak terlibat dalam perang. Namun, Raja Hussein, Raja Yordania, mendapat kabar dari Gamal Abdul Nasser bahwa Mesir telah menang dalam pertempuran pada pagi hari. Kabar tersebut mendorong Raja Hussein untuk memobilisasi tentara Yordania.

Pada pukul 11.00, pasukan Yordania menyerang sebagian dari Yerusalem dengan mortir. Pasukan Yordania kewalahan menghadapi serangan udara yang dilancarkan oleh Israel, akhirnya pada sore hari pasukan Yordania pun berhasil dihentikan. Pada malam harinya, pasukan darat Israel kembali menyerang pasukan Yordania dan pada 6 Juni, pagi hari pasukan Israel mengelilingi Kota Yerusalem.
Pasukan Israel di Gaza

Pada hari kedua, 6 Juni, pasukan Israel terus melancarkan serangan udara mendadaknya kepada markas udara pasukan Arab, mereka menambah jumlah pesawat tempur Arab yang hancur menjadi 416, yang terdiri dari 2/3 pesawat tempur Syria.

Dengan begitu, pasukan udara Israel menguasai penuh pertempuran udara, dan dapat dengan bebas membantu pasukan darat Israel. Pasukan udara Israel juga menghentikan laju bala bantuan dari Yordania yang menuju ke Yerusalem. Pada pukul 10.00 Israel merebut Dinding Barat (Western Wall). Ini adalah pertama kalinya Israel menguasai wilayah tersebut selama 2.000 tahun.

Pertempuran di darat terus berlanjut di Semenanjung Sinai, Pasukan Israel berhasil memukul mundur Pasukan Mesir. Pada hari ketiga, 7 Juni, Pasukan Israel juga berhasil memukul mundur Pasukan Yordania dari Tepi Barat ke Sungai Yordan. PBB menetapkan gencatan senjata antara Israel dengan Yordania yang dimulai dari sore hari.

Pada hari keempat, 8 Juni, Pasukan Israel terus maju dan berhasil mencapai Terusan Suez. Pertempuran artileri berlangsung di wilayah ini sementara itu pasukan udara Israel membinasakan Pasukan Mesir yang mundur. Semenanjung Sinai berada dalam kontrol Israel. Pasukan Israel dialihkan ke wilayah dataran tinggi Golan. Pada 9 Juni 1967, memulai serangannya ke wilayah dataran tinggi Golam.

Israel kesulitan melakukan penyerangan di daerah curam yang dikelilingi oleh Pasukan Syria. Kekuatan yang seimbang segera bergeser ke Israel, pada 10 Juni pukul 6.30, Israel dan Syria menyepakati gencatan senjata. Israel menguasai seluruh dataran tinggi Golan, termasuk bagian dri Gunung Hermon. Pertempuran antara Israel dengan Mesir secara formal belum berakhir walaupun Israel menguasai semenanjung Sinai, sampai pada tahun 1979, dalam persetujuan Camp David kedua Negara mencapai kata damai.

Akibat Perang

Perang ini berjalan dengan cepat dan dapat dioptimalkan oleh Pasukan Israel. Mesir, Yordania, dan Syria kehilangan hampir semua pasukan udaranya. Sekitar 10.000 orang Tentara Mesir tewas di Sinai dan Gaza, jumlah ini sangat besar jika dibandingkan dengan Israel yang hanya kehilangan 300 orang tentara saja. Total, Mesir kehilangan 11.000 tentara, Yordania kehilangan sekitar 7.000 tentara, Syria kehilangan sekitar 1.000 tentara, dan Israel “hanya” kehilangan 700 tentara.
Wilayah Timur Tengah Paska Perang Enam Hari

Pada 22 November, PBB mengeluarkan resolusi nomor 242 yang isinya menyebutkan bahwa Israel menarik pasukannya dari wilayah yang didudukinya. Pun negara-negara Arab harus mengakui kemerdekaan negara Israel dan menjamin keamanan di wilayah perbatasannya denga Israel. Tetapi kedua belah pihak tidak menjalankan resolusi nomor 242 itu,

Negara-negara Arab dan Palestina mengumumkan untuk melanjutkan perang dengan Israel dan Israel pun tidak melepas wilayah-wilayah yang didudukinya. Aksi-aksi terror terus berlanjut dalam situasi gencatan senjata, perang artileri, penembak jitu, dan terkadang serangan udara masih berlanjut beberapa tahun.

Israel juga memperluas wilayahnya dengan memeperkuat pertahanan di wilayah yang didudukinya sampai ke batas Negara-negara Arab. Semenajung Sinai, Tepi Barat, dan dataran tinggi Golan dibentengi dan kemudian didiami oleh penduduk Israel. Israel juga mengumumkan Yerusalem tidak bisa dibagi dan menjadi ibukotanya, tindakan ini menambah kebencian Negara-negara Arab terhadap Israel.Ketidaksepahaman ini mengantarkan pada Perang Arab-Israel selanjutnya pada tahun 1973.

Dampak Global

No Oil
Perang ini juga berdampak pada tingkat internasional, dugaan kuat Negara-negara Arab terhadap keterlibatan Inggris dan Amerika Serikat pada perang tersebut membuat Negara-negara Arab mengambil kebijakan baru. Irak dan Kuwait memotong pengiriman minyak ke Inggris dan Amerika Serikat, sementara itu Mesir, Syria, dan Aljazair memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. Pemutusan hubungan diplomatik ketiga Negara terhadap Amerika Serikat diumumkan melalui radio, Mesir di Radio Kairo, Syria di Radio Damaskus, dan Aljazair di Radio Aljzir.

Keterlibatan Amerika Serikat dalam perang tersebut dilaporkan oleh Radio Kairo dengan menyebutkan bahwa terdapat 32 pesawat AS yang terbang dari pangkalan udara Wheelus di Libya menuju Israel. Tuduhan yang dilayangkan oleh Kairo dibantah oleh Pentagon dengan menyebutkan bahwa 20 pesawat transport militer AS itu dikirim dari Eropa untuk mengevakuasi penduduk Amerika sebagai “tindakan pencegahan”. Tentu saja hal ini tidak diterima oleh Negara-negara Arab, Aljazair juga memotong pengiriman minyak ke AS mengikuti langkah Irak dan Kuwait.

Kesimpulan

Perang ini berjalan sangat cepat dengan kemenangan di tangan Israel. Srategi penyerangan mendadak (Surprise Attack) yang dilancarkan oleh Israel berhasil melumpuhkan pasukan udara dari Mesir, Syria, dan Yordania. Kehancuran Pasukan Udara ketiga Negara itu membuat Israel menguasai Udara dengan mudah, sehingga pasukan darat dengan mudah memenangkan pertempuran darat dengan bantuan dari pasukan udara. Mesir, Syria, dan Yordania mengalami kerugian yang besar. Disamping kehilangan banyak pasukan, ketiga Negara ini juga harus rela sebagian wilayahnya dikuasai oleh Israel.

AS Terlibat?
Kemenangan Israel diduga kuat akibat bantuan dari Inggris dan Amerika Serikat. Berangkat dari dugaan itu, Negara-negara Arab segera mengambil tindakan, Mesir, Syria, dan Aljazair memutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. Irak, Kuwait, dan Alajazair memotong suplai minyak ke Inggris dan Amerika Serikat. Penelitian lebih lanjut mengenai keterlibatan AS perlu dilakukan, dan apakah AS terlibat dalam semua perang Arab-Israel sampai saat ini masih menjadi misteri yang harus diungkapkan.




Daftar Sumber :

St. Louis Post-Dispatch, June 6, 1967.

Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved.

"Arab-Israeli wars." Encyclopædia Britannica. Ultimate Reference Suite.  Chicago: Encyclopædia Britannica, 2010.

"Golan Heights." Encyclopædia Britannica. Ultimate Reference Suite.  Chicago: Encyclopædia Britannica, 2010.

"Nasser, Gamal Abdel." Encyclopædia Britannica. Ultimate Reference Suite.  Chicago: Encyclopædia Britannica, 2010.

Cohen, Shaul. "Six-Day War." Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.

Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved.

Sumber Gambar:
Perang Enam Hari
http://suite101.com/


Gamal Abdul Nasser
http://egypt2lovers.blogspot.com/

  
Pasukan Israel di Gaza
http://mycatbirdseat.com/ 

Wilayah Timur Tengah Paska Perang Enam Hari
Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved.

No Oil
http://tomorrowspaper.wordpress.com/ 

AS Terlibat?
http://www.globalmuslim.web.id/

No comments:

Post a Comment